Search

Jumat, 27 Februari 2015

kegiatan stain pers dalam seminar nasional di STAIN Sorong


STAIN PERS Sorong Wawancara Bersama Bpk. Bupati Sorong


    STAIN Pers Sorong kini lebih aktif dalam melaksankan kegiatannya. kali ini STAIN Pers Sorong aktif dalam kegiatan Seminar Nasional di Gedung Aula STAIN Sorong 09.00 WIT. Dalam seminar tersebut dihadiri seluruh perwakilan guru-guru se-Kota dan Kabupaten Sorong. Adapun narasumber lain yakni Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong dan Wakil Ketua I STAIN Sorong, serta tak lupa juga Bpk.
Dr. Stefanus Malak, M.Si (Bupati Sorong). Kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas yang dipadukan dengan Tim Sosialisasi STAIN dalam upaya memperkenalkan STAIN Sorong di tenaga pengajar SMA,MA dan sederajat.
     
    Dalam acara tersebut, Dr. Hamzah Khaeriyah. M.Ag (WAKIL KETUA I) STAIN Sorong, mengatakan bahwa ;dalam memajukan sumber daya manusia di Tanah Papua tidak hanya dilakukan dengan tekstual, perlu ada tindakan dalam dunia pendidikan  sebagaimana tri dharma PT. Akan tetapi walaupun semangat untuk memajukan pendidikan di Papua cukup kuat, namun ketertinggalan daerah ini dibandingkan wilayah Indonesia lainnya sangat nyata, terlebih untuk pendidikan tinggi. Ini sangat kontras dengan “keunggulan” akan keindahan alam dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, yang dimiliknya. Potret tersebut di antaranya tergambar pada rendahnya fasilitas dan kualitas sebagian besar penyedia jasa pendidikan tinggi di Bumi Papua, baik Provinsi Papua maupun Povinsi Papua Barat. Walaupun jumlah perguruan tingginya cukup banyak tetapi kualitasnya masih jauh dari sempurna.Apabila dilihat dari akreditasi institusinya, hingga saat ini belum ada satupun perguruan tinggi negeri maupun swasta, baik di wilayah Provinsi Papua maupun Provinsi Papua Barat, yang terakreditasi A secara istitusi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Hal yang sama juga terjadi untuk akreditasi program studi. Padahal untuk menjadi PNS menurut persyaratan pada rekrutmen CPNS yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Nasional, akreditasi prodinya minimal B. Artinya, hanya sebagian kecil lulusan PT di Papua bisa mengikuti test CPNS.

Aspek lain yang juga perlu menjadi perhatian adalah berkaitan dengan masih banyaknya dosen yang hanya bergelar sarjana atau lulus strata satu (S-1) di Kopertis Wilayah XII,  menurut data yang dihimpun dari Guru Besar UI (Edi Suandi Hamid) yang provinsi Papua dan Papua Barat termasuk didalamnya. Tahun 2012, dosen bergelar S-1 berjumlah 2.480 atau 70% dari total 3.547 dosen, kemudian 979 (28%) bergelar S-2, dan untuk S-3 baru berjumlah 47 orang atau 1%.

Hal ini tentu menjadi kekhawatiran dan keprihatinan mengingat pada tahun 2015 pemerintah melalui Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengharuskan dosen harus bergelar minimal S-2. Apabila kualifikasi tersebut tidak dipenuhi, maka dosen yang bersangkutan dapat dinyatakan illegal atau tidak diperkenankan mengajar karena tidak diakui atau tidak tercatat dalam Kopertis di wilayahnya masing-masing.

untuk mengejar ketertinggalan tersebut, harus ada upaya keras untuk mengakselerasi perkembangan pendidikan di daerah ini, yang tidak saja melibatkan lembaga-lembaga pendidikan itu sendiri, tetapi juga harus mendapat dukungan dari korporasi yang ada di wilayah itu, masyarakat luas,  serta dari pemerintah Pusat maupun Daerah.

Begitu halnya dengan Dr. Stefanus Malak, M.Si (Bupati Sorong), berharap SDM di tanah Papua bukan asal, artinya mereka adalah kaum terdidik yang turun dilapangan agar menghasilkan output yang dapat siswa atau mahasiswa yang siap pakai baik dari politik, sosial dan ekonomi. sumber : (http://stain-sorong.ac.id/peran-perguruan-tinggi-dalam-memajukan-sdm-di-tanah-papua/).

dalam kegiatan acara ini, mahasiswa/i Jurusan Dakwah khususnya Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) mulai dari semester 1-7 dilibatkan dalam kegiatan acara yang diadakan di Gedung Aula STAIN Sorong, yang mempunyai tujuan agar para mahasiswa/i Prodi KPI menjadikan kegiatan tersebut sebagai pelatihan sekaligus pembelajaran secara langsung dalam hal wawancara, pemotretan dan peliputan berita.

hal ini tidaklah mudah, karena tidak semua orang berani mewancarai para pejabat tinggi, nah disinilah para mahasiswa/i Jurusan Dakwah Prodi KPI di ajarkan bagaimana cara yang baik bilamana harus berhadapan/mewancari seorang pejabat tentunya hal itu telah dipelajari dalam pembelajaran di dalam kelas. 

dengan kegiatan seperti itu, maka para mahasiswa/i Jurusan Dakwah Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) bisa mengambil pelajaran, pengalaman  yang besar bahkan hal ini menjadi modal yang besar di kemudian hari.

berikut ini beberapa foto selama STAIN Pers Sorong dalam kegiatan Seminar Nasional di Gedung Aula STAIN Sorong,.. :)








Sekian Dan Terima Kasih
Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq
Wassalaamu’alaik um. Wr. Wb. :) :) :)



2 komentar: